“Apa itu fashion etis, mengapa itu penting, dan mengapa kita baru mendengarnya sekarang? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut kita mulai dari apa yang salah dengan produksi pakaian saat ini. Sebagian besar pakaian yang tersedia di toko saat ini diproduksi dengan cara yang tidak etis menggunakan sweatshop dan/atau pekerja anak untuk memastikan margin keuntungan yang lebih besar.
Produsen menggunakan kain yang tidak ramah lingkungan seperti kapas non-organik (dijuluki sebagai bahan alami, menyumbang hampir 25% dari semua penggunaan pestisida) dan poliester (yang merupakan produk sampingan minyak bumi). Mereka menggunakan praktik sekarat konvensional yang melepaskan klorin, kromium, dan polutan lainnya ke lingkungan yang menimbulkan risiko kesehatan bagi petani, perakit, dan pemakai (7 dari 15 pestisida teratas yang digunakan pada tanaman kapas AS konvensional “mungkin” untuk “diketahui” manusia karsinogen).
googletag.cmd.push(function() { googletag.display(‘gam_ads_inPost1’); });
Pergeseran ke praktik produksi etis dalam industri pakaian tidak dapat disangkal penting untuk waktu yang lama membuat pasar siap untuk perubahan positif. Konsumen mulai menuntut lebih baik.
Apa itu Fashion Etis?
Busana etis adalah busana yang diproduksi dengan menggunakan: pekerja dewasa yang dibayar dengan adil dan diperlakukan dengan adil; kain dan bahan yang berkelanjutan seperti kapas organik, rami, bambu, dan bahan reklamasi atau daur ulang; pewarna serat-reaktif berdampak rendah atau pewarna nabati; penghormatan terhadap lingkungan dan/atau produk yang sehat bagi petani, perakit, dan pemakai sandang.
Mengapa Fashion Etis?
Kita semua bertanggung jawab atas bagaimana gaya hidup kita sendiri mempengaruhi lingkungan. Langkah-langkah sederhana dapat diambil untuk mencapai perubahan besar hanya dengan mengubah pola pembelian kami untuk memasukkan produk yang terbuat dari bahan berdampak rendah. Tekanan positif pada bisnis yang belum secara sukarela membersihkan tindakan mereka sangat mudah diterapkan hanya dengan memilih untuk tidak menghabiskan uang untuk produk mereka, dan membantu – sedikit demi sedikit – untuk mengembangkan bisnis yang telah membuat komitmen eksplisit untuk praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Kenapa sekarang?
Hal yang luar biasa tentang industri fashion etis yang berkembang pesat adalah banyaknya variasi desain, warna, potongan, kain, dan ukuran yang sekarang tersedia. Lama dicap sebagai sepupu karung goni, persembahan etis saat ini berorientasi pada desain. Desainer dengan hati menciptakan karya yang indah, seksi, edgy, klasik, terkini, imajinatif, dan, ya, menyanjung – etika tidak akan dikompromikan dan untungnya begitu juga tampilan dan nuansa pekerjaan mereka. Mengurangi jejak kita dapat dilakukan tanpa membuat pengorbanan apapun.
googletag.cmd.push(function() { googletag.display(‘gam_ads_inPost2’); });
Salah satu kekuatan pendorong utama dari ledakan mode etis adalah kesadaran publik. Berkat paparan pada produsen besar, fakta bahwa tenaga kerja sweatshop digunakan untuk sebagian besar produksi tidak dapat lagi diabaikan. Kekuatan boikot telah ditunjukkan, seperti halnya kekuatan voting dengan dolar kita untuk mendukung praktik yang baik.
Berkat karya yang dapat diakses seperti “An Inconvenient Truth”, orang awam tidak lagi bebas untuk meredakan rasa bersalah lingkungan mereka dengan menyangkal adanya perubahan iklim. Terima kasih kepada praktisi medis alternatif, yang menangani penyebab bukan hanya gejala, kami belajar bahwa kami dapat membangun kesehatan dengan mengelilingi diri kami dan mengkonsumsi hal-hal yang sehat.
Konsumen semakin lelah dengan kuantitas tanpa mentalitas kualitas. Kebanyakan desainer dengan kecenderungan etis untuk seni mereka, bekerja dalam batch kecil, menghasilkan barang-barang berkualitas tinggi dengan kain yang luar biasa. Konsumen, dalam jumlah yang terus bertambah, menghargai hak untuk memilih dengan uang mereka; dan menggunakannya untuk mendukung perluasan industri tekstil berkelanjutan, petani kecil dan koperasi pertanian.
Kita semua mencari cara untuk mengurangi dampak lingkungan kita, meningkatkan kontribusi sosial kita, menenangkan hati nurani kita, berpegang pada beberapa kenyamanan makhluk, dan terus merayakan seni dalam segala bentuknya.”
